Sabtu, 22 Januari 2011

Love Story (Part 1: sombong sekali dia )

            "Riza.. bangun..ayo cepat bangun, kita harus berangkat pagi ini untuk mendaftarkan kamu di sekolah yang baru..", suara Mama terdengar samar-samar membangunkanku. Dengan muka kusut, aku bangun dari tidurku dan terhuyung-huyung menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, aku pun bergegas memakan roti yang telah didiapkan Mama di ruang tamu. ya, kami sebagai keluarga sederhana yang tinggal di rumah kontrakan petak dua tidak memiliki ruang makan seperti rumah pada umumnya. jadinya, aku makan pun terkadang di ruang tamu atau di kamar. 
                Setelah melahap roti yang disediakan Mama dengan rakusnya, aku dan Mama mulai melangkah ke luar rumah. Setelah kami berjalan beberapa langkah, Mama mengingatkanku untuk membaca doa, "Riza, jangan lupa baca doa kalau keluar rumah","iya Ma", sahutku dengan semangat. Tak terasa, hampir setengah jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di depan gerbang sebuah sekolah agama. Sekolah itu adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru. Sekolah ini setingkat SMP, namun di sekolah ini kapasitas pelajaran agamanya lebih banyak daripada yang di SMP.
                  Awalnya terasa berat bagiku untuk memilih bersekolah di tempat ini, karena kebanyakan teman-temanku melanjutkan sekolah ke SMP-SMP favorit. Bahkan salah satu dari teman SD ku berkata," ih, kok kau masuk sana?kau kan lumayn pintar..". Namun, keberatan hatiku itu dimantapkan dengan kata-kata Mama. "Fenni, Fenni sekolah di sini aja ya.. Liat anak bapak itu, dari ketujuh anaknya, semuanya masuk sini, masa' anak Mama satu-satunya nggak mau masuk sini?", ujar Mama memelas kepadaku. Akhirnya aku memutuskan untuk membiarkan Mama mendaftarkan aku untuk bersekolah di sana. Mama ku adalah salah seorang guru agama di sekolah itu, guru Aqidah Akhlak.
                  Ketika memasuki sekolah itu, Mama ku langsung menuju tempat pendaftaran murid baru, dan ternyata aku nomor antrian 4. Setelah memasukkan syarat-syarat murid baru ke bagian administrasi pendaftaran, aku dan Mama pun beranjak pergi. Namun tiba-tiba langkah Mama terhenti di sebuah koridor, aku sebagai pengekor Mama pun ikut berhenti. Ternyata disana Mama bertemu temannya yang mendaftarkan anaknya juga di MTsN. 
                     "eh, Assalamu'alaikum..apa kabar Bu'?", Ibu' itu menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Mama ku. "Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah kabar baik. Ibu' ada urusan apa disini?" jawab Mama ku dengan ramah. "oh, saya mau mendaftarkan anak saya ini disini", sambil menoleh ke arah anaknya.. Selagi Mama ku berbincang-bincang dengan Ibu' itu, aku memperhatikan anak laki-laki yang berdiri tepat di belakang ibu' itu. Anak laki-laki itu berkulit kuning langsat, berambut cepak, dan mengenakan kaus hijau bergambar Mickey Mouse. Aku memperhatikannya sambil bergumam dalam hati "wah.. sombong sekali dia."

Kamis, 20 Januari 2011

pertama

asiik..
aku punya blog baru.
haha.norak :D