Sabtu, 22 September 2012

Anis, Aku Mencarinya

           Penyesalan memang selalu datang belakangan. Dan itu yang aku rasakan, aku menyesal. Aku menyesal tidak meminta alamat ataupun sekedar nomor telepon yang bisa aku hubungi bila aku merindukan Anis.
          Anis, teman lamaku yang sedang aku cari. Anis, anak perempuan hitam manis yang selalu bersamaku ketika Jambore Nasional tahun 2006 berlangsung. Aku dikenalkan oleh Pembina Pramuka ku kepada Anis sebelum kegiatan Jambore Nasional benar-benar dimulai. Saat itu aku berkunjung ke tenda kontingennya yang terletak tak berapa jauh dari tenda kontingenku, kontingen Pekanbaru. Anis adalah salah satu anggota kontingen  yang berasal dari kabupaten Kampar. 
          Aku dan Anis ditakdirkan Allah memiliki kegiatan yang sama di Jambore itu. Mulai dari acara sosialisasi sanitasi sampai berwisata ke Cibodas-Jawa Barat, kami selalu bersama-sama. Duduk berdampingan di dalam bus, hingga pulang bersama saat maghrib tiba ke tenda masing-masing. Kadang langkah kakiku begitu cepat, hingga ia tertinggal di belakangku.
          Aku masih teringat ketika maghrib itu kami baru saja tiba di Bumi Perkemahan Kiara Payung-Jati Nangor setelah satu malam menginap di Cibodas. Aku berjalan terburu-buru karna takut terlambat kembali ke tenda, dan ia terengah-engah mengikuti langkahku. Aku seolah tak mau menunggunya, aku terasa egois. Ia terlalu baik menjadi teman seorang aku yang egois. Aku merasa jahat. Saking jahatnya aku, aku tak memintanya untuk mengisi kolom 'Teman Baruku' yang ada di dalam Buku Panduan Jambore Nasional saat itu. Padahal kami selalu bersama, namun aku tak terpikir sedikitpun.
           Ah, betapa menyesalnya aku. Ketika sekarang aku beranjak dewasa baru aku merasa kehilangan dirinya. Terlambat. Aku tak tau harus mencarinya ke mana. Setelah ku coba bertanya kepada teman-temanku yang berasal dari Kampar, browsing di internet, tak jua aku temukan ia.
          Anis, aku merindukanmu. Semoga suatu saat nanti Allah mempertemukanku lagi denganmu. Amiin .