Jumat, 20 April 2012

Unta, patut dicontoh

           Kemarin sepulang dari kampus, Mamaku cerita kalau sore itu ada acara wirid agama di mesjid dekat rumah. Mama ikut acara itu. Aku penasaran cerita apa yang disampaikan Ustadz nya. Tanpa aku tanya, Mama langsung nyeritain apa yang disampein Ustadznya. Ternyata Ustadznya nyeritain tentang unta. Begini ceritanya ...
           Di jaman Rasul dulu, Rasul pernah duduk bersama seorang sahabat. Lalu, Rasul berkata, "Sebentar lagi akan datang calon penghuni surga.". Tidak lama kemudian datang seorang laki-laki yang bernama fulan. Keesokan harinya Rasul berkata seperti itu lagi, dan diiringi dengan kedatangan si fulan itu lagi. Sahabat Rasul itu penasaran, ibadah apa yang dilakukan si fulan itu sampai-sampai ia dijamin masuk surga. Karena rasa penasarannya itu, Sahabat tadi mengunjungi rumah fulan dan menginap di rumah fulan itu. Selama menginap di rumah fulan itu, Sahabat  memperhatikan ibadah yang dilakukan si fulan.Ternyata ibadah yang dilakukan si fulan  adalah ibadah yang sama yang dilakukan oleh muslim lainnya.
           Setelah menginap di sana, Sahabat bertanya kepada Rasul apa yang membuat fulan itu bisa masuk surga.padahal ibadah yang dilakukannya biasa-biasa saja. Lalu, Rasul mengatakan bahwa ibadahnya memang biasa saja, tapi yang paling utama darinya adalah kebersihan hatinya.
           Lalu, ada apa dengan unta? ternyata unta sama dengan si fulan. Unta punya rasa malu, hatinya bersih, makannya sedikit tapi ia kuat, ia tak mau melakukan yang tidak pantas di depan majikannya ataupun orang banyak. Dapat dilihat pada zaman sekarang ini  rasa malu manusia sudah mulai berkurang, kesetiaan pun berkurang. Sehingga manusia dapat dikatakan kalah dengan unta.  Ustadz itu juga mengatakan kalau yang paling penting dari segalanya adalah kebersihan hati. Maka dari sekarang hendaknya kita memupuk kebersihan hati kita agar lebih ikhlas dalam menjalankan segala aktivitas untuk meraih dunia dan akhirat :)

0 komentar:

Posting Komentar